• Members 82 posts
    July 31, 2025, 3:12 a.m.

    📉 Analisis Harga Token Proyek SidraStart

    Tanggal: 31 Juli 2025

    Dalam beberapa pekan terakhir, harga berbagai token proyek dalam ekosistem SidraChain mengalami penurunan nilai terhadap token utama SDA. Penurunan ini dapat dilacak melalui aktivitas perdagangan di Sidra DEX, serta data langsung dari ledger.sidrachain.com.


    🔄 Pemahaman Dasar: SDA ⇄ WSDA

    Sebelum membahas lebih lanjut, penting untuk memahami mekanisme teknis yang berlaku di SidraSwap:

    • Ketika pengguna swap SDA ke token proyek, SDA akan secara otomatis dikonversi menjadi WSDA (Wrapped SDA).
    • Token WSDA inilah yang digunakan dalam semua pool di DEX.
    • Sebaliknya, jika pengguna swap token proyek kembali ke SDA, maka WSDA yang digunakan akan diburn, dan SDA asli akan dikembalikan ke wallet pengguna.

    💡 Catatan penting: WSDA adalah token ERC20 standar di SidraChain dan beredar bebas — bukan hanya terbatas di dalam DEX.


    📉 Penyebab Penurunan Harga Token Proyek

    Setelah dilakukan pengamatan terhadap data harga, volume, dan aktivitas pool, beberapa faktor utama penyebab penurunan harga token proyek antara lain:

    1. Aksi Jual oleh Pemilik Token Besar

    Beberapa wallet besar terlihat melakukan penjualan token proyek ke SDA dalam jumlah besar. Karena semua swap menggunakan WSDA, tekanan jual ini memperbesar rasio WSDA/token proyek dalam pool, menyebabkan harga token proyek turun secara otomatis.

    2. Likuiditas Menipis di Banyak Pool

    Seiring waktu, beberapa LP (Liquidity Provider) skala kecil mulai menarik likuiditas dari pool, baik karena penurunan harga, kurangnya volume perdagangan, atau sekadar ingin mengamankan modal.

    Akibatnya:

    • Harga menjadi sangat fluktuatif, bahkan oleh transaksi kecil,
    • Risiko slippage tinggi,
    • Pengguna ragu untuk melakukan swap dalam volume besar.

    3. Tidak Ada Insentif Tambahan di Luar Biaya Swap

    Berbeda dengan banyak DEX konvensional, SidraSwap tidak menggunakan sistem staking LP dengan reward token karena ingin menjaga kesesuaian dengan prinsip syariah:

    • Tidak ada riba (imbalan tetap tanpa usaha atau risiko),
    • Tidak ada maysir (spekulasi/judi),
    • Tidak ada gharar (ketidakpastian sumber hasil).

    Namun, penyedia likuiditas (LP) tetap memperoleh fee dari setiap transaksi di pool mereka — hal ini diperbolehkan secara syariah karena berasal dari jasa (mu'awadhah) dan aktivitas nyata dalam pasar.

    4. Kurangnya Utilitas Nyata dan Aktivitas Komunitas

    Beberapa proyek token belum menunjukkan utilitas konkret dalam ekosistem SidraStart. Minimnya integrasi layanan, komunitas pasif, atau roadmap yang belum berjalan juga berpengaruh terhadap persepsi nilai oleh pasar.


    🧭 Kesimpulan

    Harga-harga token proyek SidraStart mengalami tekanan akibat:

    • Penjualan besar oleh pemegang utama,
    • Penarikan likuiditas dari pool,
    • Kurangnya dukungan proyek terhadap utilitas token.

    Namun, ekosistem SidraChain tetap menjunjung transparansi, kejelasan struktur, dan prinsip syariah. Ke depan, hanya proyek dengan fondasi kuat dan nilai riil yang akan bertahan dan tumbuh secara berkelanjutan.

    💡 Bagi investor jangka panjang, ini adalah waktu refleksi untuk mengevaluasi kekuatan fundamental proyek:
    Apakah proyek tersebut menyediakan layanan nyata?
    Apakah token digunakan dalam produk?
    Apakah tim dan komunitas aktif mengembangkan ekosistem?